Sabtu, 21 Januari 2012

Resensi Buku: Giganto, sebuah novel sains




Judul buku: Giganto, Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Penulis: Koen Setyawan
Penerbit: Edelweiss
Cetakan: I, 2009
Tebal: 440 hlm

Novel ini diawali oleh kisah lenyapnya seorang bocah bernama Ruhai di jantung hutan Kalimantan. Bocah tersebut ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di atas perahunya oleh seorang peneliti bernama Erwin Danu. Ketika Ruhai kembali ke rumah, dia mengaku bahwa setelah kejadian itu dia selalu dihantui oleh mimpi buruk. Dalam mimpinya, Ruhai sering didatangi oleh makhluk mitologi yang serupa dengan Yeti (makhluk aneh seperti manusia yang berbulu panjang yang biasa hidup di pegunungan Himalaya, tinggi tubuhnya 2-3 meter). Akibat mimpi-mimpi buruk yang dialaminya, Ruhai pun kembali ke hutan untuk menemukan makhluk tersebut sekaligus menjawab rasa penasarannya.

Di sisi lain, novel ini juga menceritakan hilangnya seorang peneliti orangutan bernama Yudha Komara secara misterius di hutan larangan. Mitos beredar di kalangan masyarakat kampung di sekitar hutan tersebut, bahwa tak satu pun manusia yang diijinkan untuk masuk ke hutan larangan, jikalau ada manusia yang berani memasukinya, maka manusia tersebut dapat dipastikan pulang dalam keadaan mati mengenaskan.

Dipimpin oleh Chaudry Teja dan dipandu oleh Erwin Danu, akhirnya tim yang terdiri dari para peneliti rekan Yudha Komara dan penduduk kampung masuk ke hutan larangan mencari Ruhai dan Yudha Komara. Pencarian tersebut diwarnai oleh kepentingan masing-masing pihak. Ternyata Chaudry Teja hanya memanfaatkan rekan-rekan peneliti dan penduduk kampung untuk menemukan ras primata raksasa bernama Gigantopithecus blacki yang dianggap sebagai ras primata yang nyaris punah. Pencarian tersebut menuai hasil. Mereka menemukan Komara dan Giganto. Konflik muncul sebab Komara tidak ingin ada orang yang tahu bahwa masih terdapat Gigantopithecus blacki di hutan Kalimantan, maka dari itu dia dan Giganto didikannya selalu menyerang setiap manusia yang masuk ke hutan larangan.

Dengan membaca novel ini, kita tidak hanya dihibur karena novel ini merupakan karya fiksi, tetapi juga pengetahuan kita akan bertambah sebab Giganto adalah novel yang berlatar belakang ilmu sains. Inilah yang membuat novel ini menjadi berharga dan bernilai lebih, sebab tidak hanya memunculkan fiksi tetapi juga diwarnai dengan ilmu pengetahuan yang dapat menambah khasanah pengetahuan pembaca. Novel ini layak dibaca karena dari Giganto lah kita akan tahu bahwa dengan menemukan spesies langka, maka secara otomatis kita juga akan membuatnya punah. Sebab semakin langka suatu makhluk, maka nilai jualnya akan semakin tinggi. Tanpa sadar, kita justru membuat makhluk langka menjadi punah, sebab setelah menemukan makhluk langka, kita tidak akan terlepas dari peran pasar.

-diny_dinol-

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Huhhh... Bukunya keren bangen serasa berada dizaman Neolithikum...
Aku udah baca buku ini berulang kali gk ada bosennya!!!